Wakapuskes TNI Sebagai Narasumber Pada Jakarta Emergency Medicine Week: Combine Emergency Medicine Meeting University of Indonesia with Cukurova University Turkiye

Kamis (17/04/2025). Bertempat di IMERI FKUI Lantai 7, Jl. Salemba Raya No.4, Jakarta Pusat, Wakil Kepala Pusat Kesehatan TNI (Wakapuskes TNI) Laksma TNI Dr. dr. R.Mn Tjahja Nurrobi, M.Kes., Sp. OT(K) Hand., didampingi Kepala Unit Kerjasama dan Bakti Kesehatan (Kaunit Kermabaktikes Puskes TNI) Kolonel Laut (K) Dr. dr. Hisnindarsyah, SpKL. Subsp.KT(K), SE., M.Kes., MH., C.FEM., FIHFAA., FISQua., FRSPH., dan Kasi Unit Kermabaktikes dr. Hasanah, Sp.KJ., MARS., FISQ., sebagai narasumber pada acara “Jakarta Emergency Medicine Week: Combine Emergency Medicine Meeting University of Indonesia with Cukurova University Turkiye”.
Materi dari Wakapuskes TNI yang disampaikan kepada audience berjudul “Biological Weapon in Indonesian Perspective” dalam paparannya, Wakapuskes menyampaikan telah terjadi transformasi ancaman dari ancaman non biologi ke ancaman biologi. Dimulai dari kejadian Mailthrax (2001) dan Pandemi Covid-19 (2020) yg memicu juga terjadinya suatu jenis ancaman baru dimasa depan, yaitu ancaman Bioasimetris dan Biosiber.
TNI memiliki peran yg dominan dalam menghadapi ancaman-ancaman tersebut, karena TNI memiliki tugas pokok menjaga kedaulatan negara dan melindunginya dari segala jenis ancaman. Berdasarkan pengalaman pada saat pandemi Covid-19, perlu kolaborasi sipil militer yg merupakan perwujudan konsep Pentahelix untuk menghadapi setiap ancaman termasuk ancaman biologi. Dalam konsep Pentahelix tersebut, terdapat lima elemen yg perlu berkolaborasi, yaitu Pemerintah, Akademi, Swasta, Masyarakat, dan Media Massa. Sedangkan di dalam elemen Pemerintah terdapat empat pilar pokok yaitu Pemerintah Pusat, TNI, Polri dan Pemerintah Daerah.
Pada kegiatan tersebut selain penyampaian paparan materi juga dilaksanakan diskusi dan tanya jawab, kegiatan berlangsung dari pukul 13.00 WIB s.d 14.00 WIB.
(PPID Puskes TNI)

