Kesehatan TNI aktif dalam pertemuan kesehatan Dunia

(Papua New Guinea). Bertempat di Hotel Hilton Port Morsby Papua New Guinea, Delegasi dari Kesehatan TNI diwakili oleh Kolonel Kes M. Washiludin, AR, SKM., MKKK., (Kepala Bidang Pengembangan Kesehatan Puskes TNI) dan Kolonel Laut (K) Dr.dr. Hisnindarsyah, SpKL subsp.KT.K MK.Kes MH., CFEM FIHFAA FiSQua FRSPH (Kepala Unit Kerjasama Bakti Kesehatan Puskes TNI) menghadiri kegiatan IPHSA (Indo Pasific Security Health Allience) 2025. Selasa (06/05/2025)
Delegasi dari TNI tiba di PNG pada tanggal 5 Mei 2025 dan melaksanakan Cc ke Athase pertahanan Indonesia di PNG dan Duta Besar Indinesia Berkuasa Penuh Papua New Guinea dan Kepulauan Solomon, pada malam harinya delegasi TNI menghadiri Welcome Dinner bersama delegasi peserta IPHSA.
Pada hari ke dua kongres IPHSA 2025 dilaksanakan sambutan dan pernyataan pembukaan conference oleh Menteri Kesehatan Papua New Guinea Elias Kapavore dan sambutan selama datang dari ketua panitia Capt Peter Robert US Indopacom Command Surgeon, selanjutnya acara Conference yaitu paparan dari WHO, paparan dari PNG (tuan rumah) dan Panel Discussion Sharing Experience Challenges During Health Security Threats, pada kesempatan ini , Kolonel Laut( K) Dr.dr. Hisnindarsyah, SpKL subsp.KT.K MK.Kes MH., CFEM FIHFAA FiSQua FRSPH , salah satu panelis dari Pusat Kesehatan ( Puskes) TNI memaparkan dan menekankan konsep pentahelix yang sangat penting dalam penanggulangan bencana non alam, pandemi dan bencana alam. Kolaborasi antara militer, masyarakat sipil, LSM, pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan media massa memegang peranan penting dalam upaya penaggulangan yang dilaksanakan dengan memitigasi sebelum dan meningkatkan respons waktu selama dan setelah bencana.
Kolonel Kes Muhammad Washiludin, SKM, MKKK juga memaparkan pembelajaran dalam Penanganan pandemi Covid-19 melalui kolaborasi militer-sipil dengan pendekatan Pentahelix, pola-pola dilaksanakan pada tahap mitigasi, respon, dan pasca bencana di Indonesia, khususnya pada masa pandemi COVID-19
Apresiasi yang tinggi diberikan oleh para hadirin yang ingin memahami sistem mitigasi bencana, mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan dengan ratusan gunung berapi (cincin api), dan telah mengalami beberapa kali tsunami.
Penjelasan dari Kolonel Laut Dr.dr Hisnindarsyah, SpKL ( K) telah menarik perhatian hadirin dan menjadi salah satu yang paling difavoritkan dalam diskusi Hari ke-1 IPSHA pada hari Selasa, 6 Mei 2025. Panelis lain yang tampil berasal dari negara Papua Nugini, Fiji, New Zealand, Australia.
Kegiatan Indo Pasific Security Health Allience(IPSHA) 2025 yang dilaksanakan di Hilton Hotel Port Moresby PNG tanggal 6 – 8 Mei 2025, menetapkan Papua Nugini (PNG), menjadi anggota IPSHA. Ada 14 negara lain yang bergabung dengan aliansi ini: Indonesia, Selandia Baru, Australia, Vietnam, Filipina, Jepang, Malaysia, Singapura, Tonga, Samoa, Kiribati, Fiji, Republik Korea Selatan, dan AS.
ToR IPSHA memberikan tujuan untuk meningkatkan kemampuan terkait keamanan kesehatan global di kawasan Indo-Pasifik. Ini akan memperkuat kerja sama multilateral-multisektoral antara negara-negara partisipatif untuk keamanan yang mendesak di kawasan ini. Dengan menerapkan health security is national security, and National Security is Region Security, terutama untuk kawasan Indo-Pasifik. Kegiatan .
( PPID PuskesTNI)

